Luar Biasa. Ini Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang untuk Tambal Jalan Berlubang. Tolong Bantu Share
Siang itu, di bawah terik sinar matahari, tampak seorang pria tua sedang menurunkan
dua karung semen dari becaknya, di jalan Desa Gondang-Tunjungan, Rabu
(1/3/2017). Becak yang berisi barang-barang rongsokan miliknya itu
sengaja diparkir menutup separuh badan jalan agar tidak ada yang
mengganggu aktivitasnya. Apakah Anda tahu apa yang sedang dilakukan oleh pria tua ini?
Baca Juga: Heboh!! Pemulung Ini Mampu Sekolahkan 37 Anak Miskin Hingga Lulus. Ini Kisahnya
Baca Juga: Masya Allah, Bocah Tanpa Kaki Ini Tawaf dengan Kedua Tangan. Tolong Sebarkan!!
Mengenakan celana pendek dan baju lengan pendek, sepertinya ia telah terbiasa dengan panasnya sinar matahari. Hanya sebuah caping yang melindungi kepalanya.
Seorang diri, ia mengaduk semen dan pasir dengan campuran air yang dia ambil dari sawah. Adonan semen itu kemudian dia tuangkan ke dalam lubang-lubang jalan sedalam 10 cm.
Dia adalah Sadiyo Cipto Wiyono. Pria 65 tahun itu tinggal di Dukuh Grasak RT 42 RW 11 Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Mbah Sadiyo, sapaannya, bekerja sebagai pemulung.
Meski penghasilannya tidak seberapa, Sadiyo selalu menyisihkan sebagian uang untuk membeli semen. Semen tersebut dia gunakan untuk menambal jalan yang berlubang. "Kalau semen, saya beli sendiri. Nanti pasirnya minta sisa-sisa di rumah orang yang sedang membangun. Kadang dikasih, kadang tidak dikasih," katanya.
Mbah Sadiyo mengaku penghasilannya hanya sekitar Rp 100 ribu untuk satu minggu. Dalam lima sampai enam hari. Dia berkeliling mengumpulkan barang-barang rongsokan. Setelah terkumpul, rongsokan itu ia jual. "Kalau beruntung bisa dapat Rp 150 ribu,* ungkapnya.
Niatnya memperbaiki jalan rusak berawal dari pengalamannya yang pernah jatuh terperosok akibat jalan berlubang. "Saya berebut jalan dengan kendaraan. Saya mengalah, tapi ternyata ada lubang. Ban becak saya sampai membentuk angka '8'. Untung barang rongsokan saya sudah diikat kencang, jadi tidak jatuh," ungkap dia.
Baca Juga: Miris, Pria Pemanggul Semen Ini Rela Gendong Anak Saat Kerja. Baca Kisahnya Disini
Baca Juga: Kisah Mengharukan. Anak 16 Tahun Harus Nafkahi Sang Adik karena Ditinggal Pergi Orangtua
Peristiwa itu terjadi pada 2012. Semenjak itu, Sadiyo berjanji kepada dirinya untuk menambal jalan berlubang yang dia lihat. "Bahkan ada tetangga saya yang jatuh, patah tulang. Dia beri tahu saya kalau ada jalan berlubang. Setelah dapat rezeki ya saya tambal jalannya," kata kakek 7 cucu ini.
Mbah Sadiyo mengaku sama sekali tidak dibayar oleh pihak mana pun untuk menambal jalan berlubang. "Saya niatkan untuk ibadah. Ada orang yang ingin ikut membantu karena mengira saya dapat proyek dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum). Tapi setelah tahu tidak ada bayarannya, dia langsung pergi," ujar pria kelahiran 7 April 1952 itu.
"Saya ini memang miskin. Tapi batin saya tidak miskin," tutupnya.
Jangan lupa share ya say!!
sumber:detik.com
Baca Juga: Masya Allah, Bocah Tanpa Kaki Ini Tawaf dengan Kedua Tangan. Tolong Sebarkan!!
Mengenakan celana pendek dan baju lengan pendek, sepertinya ia telah terbiasa dengan panasnya sinar matahari. Hanya sebuah caping yang melindungi kepalanya.
Seorang diri, ia mengaduk semen dan pasir dengan campuran air yang dia ambil dari sawah. Adonan semen itu kemudian dia tuangkan ke dalam lubang-lubang jalan sedalam 10 cm.
Dia adalah Sadiyo Cipto Wiyono. Pria 65 tahun itu tinggal di Dukuh Grasak RT 42 RW 11 Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Mbah Sadiyo, sapaannya, bekerja sebagai pemulung.
Meski penghasilannya tidak seberapa, Sadiyo selalu menyisihkan sebagian uang untuk membeli semen. Semen tersebut dia gunakan untuk menambal jalan yang berlubang. "Kalau semen, saya beli sendiri. Nanti pasirnya minta sisa-sisa di rumah orang yang sedang membangun. Kadang dikasih, kadang tidak dikasih," katanya.
Mbah Sadiyo mengaku penghasilannya hanya sekitar Rp 100 ribu untuk satu minggu. Dalam lima sampai enam hari. Dia berkeliling mengumpulkan barang-barang rongsokan. Setelah terkumpul, rongsokan itu ia jual. "Kalau beruntung bisa dapat Rp 150 ribu,* ungkapnya.
Niatnya memperbaiki jalan rusak berawal dari pengalamannya yang pernah jatuh terperosok akibat jalan berlubang. "Saya berebut jalan dengan kendaraan. Saya mengalah, tapi ternyata ada lubang. Ban becak saya sampai membentuk angka '8'. Untung barang rongsokan saya sudah diikat kencang, jadi tidak jatuh," ungkap dia.
Baca Juga: Miris, Pria Pemanggul Semen Ini Rela Gendong Anak Saat Kerja. Baca Kisahnya Disini
Baca Juga: Kisah Mengharukan. Anak 16 Tahun Harus Nafkahi Sang Adik karena Ditinggal Pergi Orangtua
Peristiwa itu terjadi pada 2012. Semenjak itu, Sadiyo berjanji kepada dirinya untuk menambal jalan berlubang yang dia lihat. "Bahkan ada tetangga saya yang jatuh, patah tulang. Dia beri tahu saya kalau ada jalan berlubang. Setelah dapat rezeki ya saya tambal jalannya," kata kakek 7 cucu ini.
Mbah Sadiyo mengaku sama sekali tidak dibayar oleh pihak mana pun untuk menambal jalan berlubang. "Saya niatkan untuk ibadah. Ada orang yang ingin ikut membantu karena mengira saya dapat proyek dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum). Tapi setelah tahu tidak ada bayarannya, dia langsung pergi," ujar pria kelahiran 7 April 1952 itu.
"Saya ini memang miskin. Tapi batin saya tidak miskin," tutupnya.
Jangan lupa share ya say!!
sumber:detik.com
burun main game poker online di donacopoker mumpung lagi ada bonus spesial kemerdekaan sebesar 10% dan 15% hebatnya lagi kalian bisa dapetin bonusnya 2x dalam satu hari
BalasHapusBBM : DC31E2B0
LINE : Donaco.poker
WHATSAPP : +85515875229
www.donacopoker.tk