Miris, Pria Pemanggul Semen Ini Rela Gendong Anak Saat Kerja. Baca Kisahnya Disini

Sungguh miris kisah pria ini, tak semua orang dianugerahi sebuah kehidupan yang lebih beruntung. Bahkan lebih banyak orang-orang yang hidup dalam keterbatasan dan senantiasa bekerja keras untuk menghidupi diri juga keluarga. Bahkan orang-orang yang kurang mampu ini mau melakukan apapun demi sesuap nasi.
Seperti yang dilakukan oleh pria pemanggul semen asal Vietnam satu ini. Hidup dalam kekurangan memaksanya untuk mengajak anaknya turut serta saat bekerja. Pria yang ternyata adalah seorang orang tua tunggal tersebut terpaksa menggendong anaknya di lingkungan kerja yang keras dan tidak cocok untuk anak-anak. Apalagi anak pria ini masih bayi.
Foto pria pemanggul semen yang menggendong anaknya ini menjadi viral setelah diunggah oleh seseorang ke internet. Banyak orang yang merasa terharu setelah melihat perjuangan pria asal Provinsi Lang Son, Vietnam ini. Selain harus memanggul berkilo-kilo semen setiap harinya untuk dipindahkan, pria ini juga harus menanggung beban berat badan anaknya di punggungnya.
Meski lebih banyak netizen yang mengapresiasi perjuangan pria satu ini, tak jarang pula netizen yang mengkritik keputusan pria ini untuk membawa anaknya bekerja di lingkungan yang tidak aman bagi anak-anak, terutama bayi.

Baca Juga: Derita Ibu Arsini, Dibuang Keluarganya Sendiri di Atas Gunung Ceremai. Baca Kisahnya!
Menurut netizen, kondisi anaknya akan semakin buruk bila pria ini terus
mengajaknya pergi bekerja dengan cara menggendongnya. Si anak akan sering terpapar sinar matahari yang menyengat dan menghirup debu semen yang berbahaya bagi pernapasan.
Namun kita tidak pernah tahu kesulitan apa yang dimiliki pria tersebut bukan? Mungkin pria itu berpikir bahwa menggendong anaknya saat bekerja adalah cara paling aman untuk menjaga dan merawat anaknya. Sepakat KLovers? 
Sumber: kapanlagi.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Miris, Pria Pemanggul Semen Ini Rela Gendong Anak Saat Kerja. Baca Kisahnya Disini"

Posting Komentar