Larangan Saat Melayat Jenazah yang Sering Diabaikan. Apa Aja Ya? Lihat Yuk!!
Kita sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban untuk mengurus saudaranya yang meninggal dunia. Mulai dari memandikan, mensholatkan hingga mengantarkan hingga ke liang lahat.
Padahal Rasul mengajarkan, kematian seharusnya menjadi saat bagia manusia untuk merenung, bertafakur dan belajar mengingat kematian.
Rasullah pernah mengatakan bahwa Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang bersuara lantang dalam suasana tersebut.
Nah, agar kesalahan fatal seperti itu tidak terjadi pada kamu, sebaiknya baca larangan lain saat bertakziah di sini.
Bahkan keharusan itu telah diperkuat dengan hukum fardhu kifayah, dimana tidak akan gugur sebelum ada yang mengerjakannya.
Namun tak sekadar mengurus jenazahnya saja, ternyata ada beberapa adab yang diajarkan Rasulullah SAW saat datang ke rumah yang berduka.
Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAWA bersabda,
”Siapa yang mengantarkan jenazah
seorang muslim dengan iman dan ihtisab hingga menyalatkannya dan selesai
penguburannya, sesungguhnya dia akan kembali dengan membawa 2 qirath.
Masing-masing qirath seperti gunung Uhud. Siapa yang menyalatinya saja
kemudian pulang sebelum dikuburkan, sesungguhnya dia pulang membawa 1
qirath”.
Beberapa diantaranya ternyata terdapat hal-hal sepele, yang kadang diabaikan para pelayat.
Bercanda
Salah satu adab yang dilarang namun banyak dilakukan saat melayat adalah melontarkan cadanaan.Padahal Rasul mengajarkan, kematian seharusnya menjadi saat bagia manusia untuk merenung, bertafakur dan belajar mengingat kematian.
Bersuara Lantang
Selain itu, para pelayat juga dilarang banyak bicara apalagi mengeraskan suara yang melebihi suara dzikir.Rasullah pernah mengatakan bahwa Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang bersuara lantang dalam suasana tersebut.
Nah, agar kesalahan fatal seperti itu tidak terjadi pada kamu, sebaiknya baca larangan lain saat bertakziah di sini.
0 Response to "Larangan Saat Melayat Jenazah yang Sering Diabaikan. Apa Aja Ya? Lihat Yuk!!"
Posting Komentar